Senin, 08 Juni 2009

doa dan imanmu

SEBUAH KESAKSIAN DARI HAMBA-NYA - Ary Suksmono Hertanto (13)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
DOA DAN IMANMU

Tuhan ajari saya berpuasa
“Pada awal-awal pelayanan, penulis memang banyak melakukan puasa. Namun suatu kali puasa yang penulis lakukan tidak dengan serius bahkan cenderung amburadul (tidak dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati) dan ini membuat Tuhan menegor penulis. Ketika penulis sedang keasyikan membaca Alkitab, penulis dikejutkan dengan suara : “Adakanlah puasa yang kudus!” Penulis begitu terkejut dan sekaligus merasa bersalah. Kemudian penulis berhenti membaca dan berdoa mohon pengampunan kepada Tuhan. Setelah berdoa, penulis langsung melakukan “perburuan,” mencari ayat-ayat seputar puasa di dalam Alkitab,” (Kisah ini diambil dari buku Pemuridan-Pelatihan Pelayanan ‘YESUS KUASA’). Hasil dari perburuan ayat-ayat tentang berpuasa akhirnya menghasilkan sebuah tulisan, sebagai bahan pelajaran Pemuridan.
Begitu bersukacitanya, sehingga membuat saya semakin bersemangat dalam berpuasa. Memang berpuasa adalah salah satu cara kita mendisiplinkan roh-jiwa-tubuh. Yaitu mengalahkan kedagingan dan masuk ke dalam hadirat-Nya. Demikian juga jiwa. Pikiran, hasrat, kehendak, perasaan / emosi, khayalan, dan lain-lain dapat ditundukkan dan difokuskan kepada Allah, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus saja. Dengan berpuasa yang benar kita dapat menikmati kuasa kasih-Nya, jamahan serta urapan-Nya yang melimpah. Karena kondisi / keadaan roh-jiwa-tubuh orang yang berpuasa tersebut, maka iblis tahu ia harus mundur dari hadapan mereka. Oleh sebab itu puasa dapat dipergunakan untuk berperang, mengikat, menghancurkan kekuasaan iblis dan setan-setannya.
Ada lagi sebuah kesaksian saya : Paskah, 9 April 2004. Saya pribadi mengambil keputusan untuk berpuasa. Tetapi yang terjadi kemudian, selang beberapa saat saya memulai berpuasa, badan saya merasakan serba tidak enak. Saya pikir, apakah karena saya baru saja sembuh dari flu? Ataukah serangan kuasa gelap? Rasanya lemas, kepala terasa pusing, disertai sakit perut. Akhirnya saya mengambil keputusan mengakhiri puasa sampai jam 12.00 WIB saja. Itupun baru dimulai dari pukul 24.00 WIB malam sebelumnya. Biasanya memang saya berpuasa 24 jam sampai 36 jam lamanya selama 40, 70, sampai 100 hari lebih. Setelah itu istirahat beberapa hari dan berpuasa lagi. Tapi kali ini bertahan cuma 12 jam saja. Pada waktu itu saya merasa menyesal, kecewa dan merasa bersalah kepada Tuhan. Segera saya naik ke kamar atas, tempat dimana saya biasa berdoa. Berlutut dan berdoa di sana : “ Ampuni Bapa, anak-Mu tidak lagi kuat berpuasa seperti dahulu. Bapa, kenapa tubuhku menjadi lemah. Kenapa tidak kuat lagi berpuasa walau sampai 24 jam saja? ...” Tuhan menjawab dengan lembut dan penuh kasih : “ ..yang terpenting dalam puasamu adalah doa dan imanmu….” Terima kasih Tuhan. Berpuasa yang mendatangkan kuasa bukan karena kuat menahan lapar atau lamanya saya berpuasa. Tetapi doa dan iman saya. Saya mengerti sekarang!
Ajakan dan doa saya
Berpuasalah untuk Tuhan bukan untuk diri kita sendiri. Berpuasa untuk mempersiapkan diri kita sebagai jalan bagi Roh Allah. Saya berdoa, agar Tuhan menuntun kita semua kepada rahasia kuasa-Nya melalui berpuasa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar